Selasa, 28 Mei 2013

NAMA -NAMA SYAITAN

Menurut sarah Nashaikhuln Ibad
Macam-macam syaitan itu ada 9 dan 
mempunyai tugas masing-masing yaitu:

1. Syaitan Zalitun, bertempat di pasar. Ia bertugas menghias dengan hiasan sumpah palsu, mengurangi timbangan dan takaran yang bertujuan untuk menipu.

2. Syaitan Watsin, bertugas menggoda orang yang tertimpa musibah dengan tujuan agar selalu mengeluh.

3. Syaitan Laqus, bertugas menggoda orang yang sedang shalat dan wudlu’ dengan cara menumbuhkan rasa was-was.

4. Syaitan A’wan, bertugas menghias para pejabat atau pemimpin dengan hiasan rasa kesewenang-wena­ngan.

5. Syaitan Haffaf, bertugas menemani orang yang minum khamer/pemabuk.

6. Syaitan Murroh, bertugas melalaikan orang yang meniup terompet atau seruling.

7. Syaitan Masuth, bertugas mendampingi orang yang membawa berita bohong.

8. Syaitan Dasim, berada dalam rumah. Bertugas untuk membuat pertengkaran dalam rumah tangga danmenghiasi pantat perempuan supaya kelihatan bahenol.

9. Syaitan Walhan, bertugas untuk mengganggu orang yang sedang melakukan shalat,wudlu’ dan ibadah yang lain.


Minggu, 05 Mei 2013

GHAZWUL FIKRI (PERANG PEMIKIRAN)


Beginilah Cara Mereka Menghancurkan Akhlaq Kita

Ibu Guru berkerudung rapi tampak bersemangat di depan kelas sedang mendidik murid-muridnya dalam pendidikan Syari'at Islam. Di tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada penghapus.

Ibu Guru berkata, "Saya punya permainan. Caranya begini, di tangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada penghapus.

Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah "Kapur!",
jika saya angkat penghapus ini, maka berserulah "Penghapus!"

Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Ibu Guru mengangkat silih berganti antara tangan kanan dan tangan kirinya, kian lama kian cepat.

Beberapa saat kemudian sang guru kembali berkata, "Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka berserulah ''Penghapus!'',
jika saya angkat penghapus, maka katakanlah "Kapur!".

Dan permainan diulang kembali. Maka pada mulanya murid-murid itu keliru dan kikuk, dan sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi kikuk. Selang beberapa saat, permainan berhenti. Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya.

"Anak-anak, begitulah ummat Islam. Awalnya kalian jelas dapat membedakan yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Namun kemudian, musuh musuh ummat Islam berupaya melalui berbagai cara, untuk menukarkan yang haq itu menjadi bathil, dan sebaliknya.

Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kalian menerima hal tersebut, tetapi karena terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat laun kalian terbiasa dengan hal itu. Dan kalian mulai dapat mengikutinya.

Musuh-musuh kalian tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai dan etika."
"Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang pelik, zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yang lumrah, sex sebelum nikah menjadi
suatu hiburan dan trend, materialistik kini menjadi suatu gaya hidup, korupsi menjadi kebanggaan dan lain lain.

Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disedari, kalian sedikit demi sedikit menerimanya. Paham?" tanya Guru kepada murid-muridnya. ''Paham Bu Guru''

"Baik permainan kedua," Ibu Guru melanjutkan.
"Bu Guru ada Qur'an, Bu Guru akan meletakkannya di tengah karpet. Quran itu "dijaga" sekelilingnya oleh ummat yang dimisalkan karpet.
Sekarang anak-anak berdiri di luar karpet.

Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil Qur'an yang ada di tengah dan ditukar dengan buku lain, tanpa memijak karpet?" Murid-muridnya berpikir.
Ada yang mencoba alternatif dengan tongkat, dan lain-lain, tetapi tak ada yang berhasil.

Akhirnya Sang Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil Qur'an ditukarnya dengan buku filsafat materialisme. Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet.

"Murid-murid, begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya. Musuh-musuh Islam tidak akan memijak-mijak kalian dengan terang-terangan. Karena tentu
kalian akan menolaknya mentah-mentah.

Orang biasa pun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka. Tetapi mereka akan menggulung kalian perlahan-lahan dari pinggir, sehingga kalian tidak sadar.

Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibina pondasi yang kuat. Begitulah ummat Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat.
Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau fondasinya dahulu. Lebih mudah hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dahulu, kursi dipindahkan dahulu, lemari dikeluarkan dahulu satu persatu, baru rumah dihancurkan…"

"Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kalian. Mereka tidak akan menghantam terang-terangan, tetapi ia akan perlahan-lahan meletihkan kalian.
Mulai dari perangai, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun kalian itu Muslim, tetapi kalian telah meninggalkan Syari'at Islam sedikit demi sedikit. Dan itulah yang mereka inginkan."

"Kenapa mereka tidak berani terang-terangan menginjak-injak Bu Guru?" tanya mereka.
Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang, misalnya Perang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tetapi sekarang tidak lagi. Begitulah ummat Islam. Kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan sadar, akhirnya hancur. Tetapi kalau diserang serentak terang-terangan, baru mereka akan sadar, lalu mereka bangkit serentak. Selesailah pelajaran kita kali ini, dan mari kita berdo'a dahulu sebelum pulang…"

Matahari bersinar terik tatkala anak-anak itu keluar meninggalkan tempat belajar mereka dengan pikiran masing-masing di kepalanya. Ini semua adalah fenomena Ghazwul Fikri (perang pemikiran). Dan inilah yang dijalankan oleh musuh-musuh Islam.

_________________________________________________
berikut strategi mereka untuk menghancurkan umat Islam :
(1) redefinisi istilah-istilah bathil sehingga menjadi mirip istilah haq :
a. demokrasi = musyawarah
b. sekulerisme = tidak fanatik mazhab
c. liberalisme = bebas dari rasa takut
d. kapitalisme = mekanisme pasar
(2) menggulung khilafah sedikit demi sedikit dan akhirnya untuk mengatur urusan publik, Qur'an & Sunnah diganti dengan UU buatan demokrasi.

Allah berfirman dalam surat At Taubah yang artinya:
"Mereka hendak memadamkan cahaya Allah dengan mulut-mulut mereka, sedang Allah tidak mau selain menyempurnakan cahayaNya, sekalipun orang-orang kafir itu benci akan hal itu."(QS. At Taubah: 32)

Musuh-musuh Islam berupaya dengan kata-kata yang membius ummat Islam untuk merusak aqidah ummat umumnya, khususnya generasi muda Muslim.
Kata-kata membius itu disuntikkan sedikit demi sedikit melalui media, grafika dan elektronika, tulisan-tulisan dan talk show, hingga tak terasa.

Begitulah sikap musuh-musuh Islam. Lalu, bagaimana sikap kita ??
Sabtu, 04 Mei 2013

KALAM


PENGERTIAN KALAM
            Bahasa sebagai sarana komunikasi memiliki cirri dan aturan tersendiri pada setiap bangsa dan Negara.Dalam bahasa Arab,ungkapan yang tersusun dari beberapa kalimat/minimal terdiri dari 2 kalimat,apabila sudah memberikan pengertian yang sempurna (menurut ilmu nahwu) disebut “Kalam” atau “Jumlah Mufidah”.

dalam kitab matan al-Jurumiyyah kalam didefinisikan berikut :
                           الكَلام هٯ الفظ المركب المفيد بالٯضع                         

Kalam adalah susunan kalimat yang dapat memberikan pengertian secara sempurna dan diucapkan dalam bahasa arab dengan saja”

Beberapa Contoh Kalam:
 زيد تليذ                                                                                                 Zaid adalah seorang siswa                
   قام  زيد أمام  المدرسة                                                              Telah berdiri Zaid di Depan Sekolah 

Contoh contoh di atas disebut dengan Kalam karena ungkapan tersebut tersusun dari minimal 2 Kalimat dan sudah memberikan pengertian yang sempurna bagi orang yang membaca maupun yang mendengarnya.

Dengan Demikian,tujuan mengenal Kalam Adalah agar para pembelajar menyadari bahwa mempelajari ilmu Nahwu  adalah termasuk untuk memahami literature bahasa arab dan Mampu menyusun ungkapan dalam bahsa Arab.

UNSUR-UNSUR KALAM
            
Adapun Unsur yang menjadi bahan baku untuk membentuk Kalam  adalah kalimat.sedangkan dalam Bahasa Arab terdiri dari 3 macam yaitu: Isim,Fi’il,dan Huruf.








Oleh Karena terbentuknya kalam dalam kalimat,dan kalimat terdiri dari Isim,Fi'il,dan Huruf maka artikel ini penting nutk mengetahui dasar-dasar ilmu Nahwu Shorof.
Ini merupaka kaji yang sangat dasar dalam ilmu Nahwu.

Semoga Diberikan Kepahaman oleh Allah SWT.



                              
                                 والله أعلم







Welcome to My Site


لا إله إلا الله محمد الرسول الله


Asmaul Husna


Islamic Quote Of the Day


Clock


Hijri Calendar


Pengunjung Blog

Flag Counter

Flag Counter

About Me

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Newtons Cradle

Wikipedia

Hasil penelusuran

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail